Jumat, 11 Desember 2009

BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Zakiah Daradjat bahwa “salah satu fungsi agama adalah untuk memberikan ketenangan jiwa bagi para penganutnya”. Hal ini dijadikan tolok ukur keberhasilan agama dalam memberikan efek positif terhadap perkembangan jiwa manusia.
Jiwa manusia menurut Mulya Turmuzi dapat dibagi menjadi tiga komponen pokok. Hal ini berdasar pada teks al-Qur’an surat An-Nahl ayat 78 yang berbunyi
    •           

Artinya; Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (Q.S. An-Nahl: 78)


Tiga unsur pokok jiwa menurut ayat diatas yakni rasa (السمع), ratio (الأبصار), dan religi (الأفئدة). ”Konsep ini pula mempunyai kesamaan dengan konsep psikoanalisisnya Freud, yaitu Das Es Id, Das Ich Ego dan Das Uber Ich”. Tiga unsur pokok jiwa tersebut, tentu memerlukan keseimbangan pemenuhan kebutuhannya, ketidakseimbangan pemenuhan kebutuhan akan berdampak negatif terhadap perkembangan hidup manusia pada umumnya.
Untuk mengkaji lebih mendalam salah satu unsur jiwa diatas, maka yang lebih memungkinkan untuk dijadikan sebagai bahan kajian adalah unsur ratio atau pikiran”. Karena pada dasarnya kajian terhadap jiwa akan menemukan data abstrak yang jauh dari objektifitas. Dengan demikian pikiran merupakan unsur jiwa yang lebih mudah didapatkan datanya daripada dua unsur jiwa lainnya.
Dalam ajaran Islam, pikiran merupakan bagian yang mendapatkan perhatian penting, hal ini dapat di identifikasi dalam al-Qur’an dengan banyak menyebut kalimat Afala ta’qilun. Bahkan ayat yang pertama kali turun mengajak manusia untuk berfikir, terlebih pula Islam menjelaskan bahwa kebahagiaan hidup ditentukan dengan cara berfikir seseorang dalam menghadapi permasalahan kehidupan.
Dalam problematika masyarakat modern saat ini, mudah dijumpai berbagai permasalahan yang terkait dengan gangguan pikiran atau lebih akrab dikenal dengan nama stress. Dengan stress inilah seseorang akan jauh dari kepuasan dan kebahagiaan hidup. Bahkan banyak pula yang tidak bisa menerima realitas permasalahan kehidupan, sehingga menimbulkan gejala gangguan kejiwaan yang berujung pada patologi sosial.
Problem ini, mendapatkan sorotan penting bagi para psikolog, dokter jiwa, dan para pemuka agama untuk berupaya memberikan solusi atas masalah tersebut. Dalam perkembangan kajiannya disimpulkan bahwa gejala ini berawal dari keringnya jiwa dengan pengalaman agama yang benar. Sehingga seorang dokter ahli jiwa dan syaraf Carl Gustaf Jung menemukan metode yang dikenal dengan “Religio – Psychoteraphy” yaitu "pengobatan dengan menggunakan dan mengembalikan nilai-nilai agama yang dianutnya".
Sudah dijadikan sebagai keyakinan bahwa ritual ajaran agama Islam mempunyai hikmah yang berkaitan erat dengan perkembangan dan pemenuhan kebutuhan jiwa manusia. Tetapi dengan hanya doktrin ajaran tanpa pengkajian secara ilmiah, menjadikan banyak keyakinan-keyakinan agama berefek negatif terhadap ajaran itu sendiri. Sehingga banyak ritual Islam yang ditinggalkan kerena tidak memberikan jawaban terhadap kebutuhan jiwa manusia.
Salah satu ajaran Islam yang erat kaitannya dengan ketenangan pikiran adalah anjuran untuk gemar membaca al-Qur’an dan menghafalnya dan dijadikan amalan harian dalam kehihidupan seorang muslim. Hal ini tertuang dalam sebuah ayat al-Qur’an, Surat Ar-Ra’du ayat 28 yang berbunyi:
         
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra’d : 28)

Dari ayat diatas dapat dipahami bahwa secara inplisit menjelaskan sesungguhnya dengan mengingat Allah SWT (membaca al-Qur’an) seseorang akan diberikan ketenangan, hal ini pula diperkuat dengan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim yang berbunyi :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله ُعَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَااجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ الله ِتَعَالَى يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةَ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةَ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَ ئِكَةَ وَذَكَرَالله ُفِيْمَنْ عِنْدَه) رواه مسلم وابو داود(

Artinya: “Dari Abi Hurairah ra. Sesungguhnya Rasulullah SAW. Bersabda: ”Kepada kaum yang suka berjamaah di tempat-tempat beribada, membaca al-Qur’an secara bergiliran yang mengajarkannya kepada sesama, akan turunlah kepadanya ketenangan dan ketentraman dan akan berlimpah kepadanya dan mereka akan dijaga oleh para malaikat, juga Allah akan selalu mengingat mereka.” (HR. Muslim dan Abu Daud)

Dasar inilah sehingga penulis tertarik untuk mengangkat sebuah tema skripsi yang terkait dengan tingkat ketenangan pikiran para tahfidz al-Qur’an di salah satu Pondok Pesantren di Tangerang dengan judul skripsi “HUBUNGAN ASPEK PSIKOTERAPI DALAM TAHFIDZ AL-QURAN DENGAN TINGKAT KETENANGAN PIKIRAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN UMMUL QURA PONDOK CABE TANGERANG ”

B. Batasan dan Rumusan Masalah
Pada kajian skrpisi ini dibatasi untuk mengkaji hubungan aspek psikoterapi dalam tahfidz al-Qur’an yang selanjutnya dihubungkan dengan tingkat ketenangan pikiran, dalam skripsi ini diteliti pada aspek psikoterapi para tahfidz al-Qur’an yang bertempat di Pondok Pesantren Ummul Qura Pondok Cabe Tangerang.
Berdasarkan batasan masalah diatas, penulis mencoba merumuskan masalah penelitian yaitu; Bagaimana hubungan aspek psikoterapi dalam tahfidz al-Qur’an dengan tingkat ketenangan pikiran santri di Pondok Pesantren Ummul Qura Pondok Cabe Tangerang?




C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji hubungan aspek psikoterapi dalam tahfidz al-Qur’an dengan tingkat ketenangan pikiran para tahfidz al-Quran di Pondok Pesantren Ummul Qura Pondok Cabe Tangerang.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Secara Akademis
1. Dengan hasil penelitian ini penulis sebagai kandidat sarjana strata satu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat menyumbangkan pemikiran melalui karya ilmiah yang tertuang dalam skripsi ini yakni memberikan pembuktian terhadap efektifitas ritual agama Islam dalam kehidupan. Hal ini sesuai dengan visi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yakni menjadi lembaga pendidikan terkemuka dalam mengintegrasikan asfek keilmuan, ke-Islaman, dan ke-Indonesiaan menuju Universitas Research Internasional.
2. Dengan karya ilmiah ini pula penulis menyumbangkan pemikiran terhadap berbagai disiplin keilmuan diantaranya; ilmu tasawuf, psikologi, psikoterapi dan konseling yang menjadi kajian khusus pada jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi.




b. Manfaat Secara Praktis
1. Dengan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian, rujukan bagi para praktisi yang mempunyai kepentingan dalam bidang bimbingan dan konseling seperti para konselor, psikolog, psikiater, ahli kesehatan mental dan jiwa serta para dai pada umumnya. Sehingga dapat dijadikan alternatif bahwa dengan membaca dan menghafal al-Qur’an dengan baik dan benar dapat dijadikan sebagai terapi terhadap problem kejiwaan terutama bagi klien yang mempunyai masalah dengan ketenangan pikiran.
2. Dengan hasil penelitian ini pula dapat diajadikan sebagai sumber motivasi terhadap para penghafal al-Qur’an dan lembaga-lembaga tahfidz al-Qur’an khususnya di Pondok Pesantren Ummul Qura Pondok Cabe Tangerang untuk mengembangkan pembinaan dalam program tahfidz al-Qur’an.

D. Kajian Pustaka
Untuk kajian tema hubungan aspek psikoterapi dalam tahfidz al-Qur’an dengan tingkat ketenangan pikiran, penulis tidak mendapatkan tema yang sama dari hasil penelitian di Pondok Pesantren Ummul Qura dan hasil penelitian di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, akan tetapi ada berbagai hasil penelitian yang mempunyai hubungan dengan tema yang penulis angkat.
Dalam kajian psikoterapi sedikitnya ada tiga judul skripsi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang membahas tema tersebut, pertama telah diteliti oleh Ahmad Wahyudin tahun 2002, dengan judul skripsi “Peran Konseling dan Religio-Psikoterapi dalam Mengatasi Kenakalan Remaja” dengan hasil skripsi bahwa terdapat peran penting konseling dan religio psikoterapi dalam upaya mengatasi kenakalan reamaja.
Kedua telah diteliti oleh Muhammad Arwani tahun 2004, dengan judul skripsi “Metode Psikoterapi al-Qur’an dalam Mencegah dan Mengatasi Kenakalan Remaja”. dengan hasil skripsi mengungkapkan bahwa al-Qur’an dapat dijadikan metode dalam mencegah dan mengatasi kenakalan remaja. Ketiga telah diteliti oleh Rohmad Wahyudi, tahun 2003, dengan judul skripsi “Peranan Ajaran Tasawuf Sebagai Psikoterapi Mengatasi Konflik Batin”. dengan kesimpulan terdapat peran positif ajaran tasawuf dalam mengatasi konflik batin.
Untuk kajian ketenangan setidaknya ada dua judul skripsi yang membahas tema tersebut. Pertama telah diteliti oleh Sarbini. Tahun 2004, dengan judul skripsi “Peran Ketenangan Jiwa Bagi Keberhasilan Proses Pendidikan Remaja”. dengan hasil hasil kesimpulan terdapat peran positif antara ketenangan jiwa dengan keberhasilan proses pendidikan remaja.
Kedua, telah diteliti oleh Aana Nafisyah. Tahun 2006, dengan judul skripsi “Hubungan Antara Zhan (Husnuzhan dan Suuzhan) Dengan Ketenangan Jiwa Wanita Dewasa Awal yang Telah Menikah di Pondok Cabe”. Dengan hasil kesimpulan penelitian di Pondok Cabe bahwa terdapat hubungan signipikan antara Zhan (Husnuzhan dan Suuzhan) dengan ketenangan jiwa wanita dewasa awal yang telah menikah.

Sedangkan untuk kajian pikiran, penulis hanya menemukan satu judul skripsi yang diangakat oleh Nur Aisyah. Tahun 2006 dengan judul “Korelasi Tingkat Religius Dengan Kreatifitas Berfikir Siswa Kelas 3 SMP Islam Parung” dengan hasil penelitian terhadap siswa kelas 3 SMP Islam Parung bahwa terdapat korelasi positif antara tingkat religius dengan kreatifitas berfikir siswa.
Namun penelitian yang telah banyak dilakukan baik respon terhadap efek ritual agama ataupun kajian terhadap psikoterapi dan ketenangan memiliki kajian yang sangat umum yaitu terhadap jiwa. Padahal jiwa merupakan kajian yang sangat abstrak. Maka dari literatur yang di temukan diatas, penulis mengangkat sebuah tema penelitian yang memilih substansi salah satu unsur jiwa yang lebih mungkin untuk dijadikan kajian penelitian ilmiah yaitu ketenangan pikiran.

E. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam karya ilmiah ini menggunakan desain studi kasus dengan metode deskripsi analisis dalam bentuk korelasi dengan pendekatan data kuantitatif. Penelitian ini menggunakan variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel), yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah aspek psikoterapi dalam tahfidz al-Qur’an sedangkan variabel terikat adalah tingkat ketenangan para tahfidz al-Qur’an di Pondok Pesantren Ummul Qura Pondok Cabe Tangerang.


Adapun dua variabel diatas mempunyai berbagai indikator. Untuk menjelaskan kedua varibel tersebut dapat diamati dalam bagan dibawah ini :
Tabel 1
Variabel dan Indikator Aspek Psikoterapi
Dalam Tahfidz al-Quran dan Tingkat Ketenangan Pikiran

NO VARIABEL INDIKATOR
1 Aspek Psikoterapi dalam Tahfidz al-Quran (Variabel X) 1. Terapi pemusatan pikiran (Terapy Meditation)
2. Terapi visualisasi (Terapy Visual Imageri)
3. Terapi tebar aura positif (Terapy Religius)
4. Terapi pengulanagan kata (Terapy Mantra)
5. Terapi pernapasan (Braeath Meditation).
2 Tingkat Ketenangan Pkiran (Variabel Y) 1. Tingkat panatisme dan ketegangan hidup
2. Tingkat cara menghadapi masalah dan cara mengambil keputusan
3. Tingkat kepuasan hidup dan merasa berharga,
4. Tingkat Konsentrasi dan kebingungan,
5. Tingkat kesepian dan kecemasan.

2. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini menggunakan waktu selama 37 hari yaitu dari tanggal 1 Maret 2008 sampai dengan tanggal 7 April 2008. Penelitian ini mengambil lokasi di Pondok Pesantren Ummul Qura Tangerang yang beralamat di Jl. Raya Pondok Cabe RT/RW 01/04 Cabe Ilir. Pamulang Tangerang. 15418.
3. Populasi dan Sample
Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisa yang cirinya diduga memiliki kesamaan. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh santri yang mempunyai target menghafal al-Qur’an di Pondok Pesantren Ummul Qura Pondok Cabe Tangerang yang berjumlah 109 santri yang terdiri dari 52 santri Tsanawiyah dan 57 santri Aliyah.

Untuk memudahkan pengambilan sample, peneliti menggunakan kerangka sample (frame sampling). Yang ditetapkan sebagai frame sampling ialah santri Ummul Qura yang telah mencapai target tahfidz al-Qur’an minimal selama dua tahun. Adapun jumlah frame sampling yang kami ambil sebanyak 30 santri.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data dengan mengambil langkah sebagai berikut:
a. Menggunakan kuisioner tertutup dalam bentuk multiple choice item sebagai dara primer.
b. Wawancara terbuka, untuk memperoleh data dari para ahli, pimpinan Pondok Pesantren Ummul Qura sebagai data sekunder.
c. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian secara informal
5. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan skala likert dengan ketentuan untuk jawaban pernyataan positif dari skor empat kebawah dan penilaian sebaliknya untuk pernyataan negatif. Adapun nilai positif diberikan skor sebagaimana berikut :
a. Sangat Sering (SS) di beri skor 5
b. Sering (S) di beri skor 4
c. Kadang-kadang (KK)di beri skor 3
d. Kurang (K) di beri skor 2
e. Sangat Kurang (SK) di beri skor 1
Untuk menghubungkan antara dua variabel (hubungan aspek psikoterapi dalam tahfidz al-Qur’an dengan tingkat ketenangan pikiran) peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut:


Keterangan:
= Angka indeks korelasi ”r” product moment
N = Number of cases
 = Jumlah skor X
 = Jumlah skor Y
 = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

Untuk menetukan kesimpulan dari angka indeks korelasi “r”, dilakukan interpretasi sederhana, jika nilai “r’ lebih dari -1 maka dinyatakan telah terjadi hubungan dan apabila nilai “r” kurang dari -1 maka dinyatakan tidak ada hubungan. Dengan demikian dirumuskan dalam hipotesa sebagai berikut :
Ho : Artinya, terdapat hubungan antara aspek psikoterapi dalam tahfidz al- Qur’an dengan tingkat ketenangan pikiran santri di Pondok Pesantren Ummul Qura
Ha : Artinya tidak terdapat hubungan antara aspek psikoterapi dalam tahfidz al-Qur’an dengan tingkat ketenangan pikiran santri di Pondok Pesantren Ummul Qura
Selanjutnya untuk memberikan interpretasi terhadap besar kecilnya nilai “r” hubungan antara variabel x dan variabel y digunakan interpretasi secara sederhana atau kasar dengan acuan tabel dibawah ini :
Tabel 2
Interpretasi Besarnya Product Woment

BESARNYA “R” PRODUCT WOMENT INTERPRETASI
0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi sangat rendah. Maka dianggap tidak ada korelasi
0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi lemah atau rendah
0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi sedang
0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi kuat atau tinggi
0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi sangat kuat atau sangat tinggi

6. Teknik Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggunakan teknik penulisan yang di dasarkan pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi” yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakaarta Tahun 2007.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II Tinjauan teori yang memaparkan Psikoterapi; pengertian psikoterapi, objek psikoterapi, metode psikoterapi. Tahfidz al-Qur’an; pengertian, sejarah tahfidz al-Qur’an, metode tahfidz al-Qur’an, keutamaan tahfidz al-Qur’an, karakteristik penghafal al-Qur’an, aspek psikoterapi dalam tahfidz al-Qur’an. Pikiran; pengertian, jenis jenis pikiran, tingkat ketenangan pikiran.
BAB III Menerangkan gambaran Pondok Pesantren Ummul Qura Pondok Cabe Tangerang yang terdiri dari sejarah, visi, misi, metode pembinaan, gambaran santri meliputi; data santri program hafalan dan kegiatan santri
BAB IV Inti skripsi hubungan aspek psikoterapi dalam tahfidz al-Qur’an dengan tingkat ketenangan pikiran santri di Pondok Pesantren Ummul Qura Pondok Cabe Tangerang. Meliputi; Deskripsi data, analisis aspek psikoterapi dalam tahfidz al-Qur’an, analisis tingkat ketenangan pikiran dan selanjutnya menjelaskan hubungan aspek terapi dalam tahfidz al-Qur’an dengan tingkat ketenagan pikiran
BAB V Penutup yang terdiri dari kesimpulan hasil pengolahan data dan saran saran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar